Air Sumur Tua Dipercaya Sembuhkan Berbagai Penyakit

Kediri - Hampir sama dengan sejumlah pesantren tua di Jawa Timur, Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri konon dibangun dengan bantuan makhluk halus. Salah satu buktinya dapat dijumpai dari sumur tua yang hingga saat ini ada di bagian barat Masjid Lawang Songo.

Bangunan sumur tua yang cukup diistimewakan. Keberadaannya cukup bersih dan berbeda dengan sumur lain yang ada, serta dilindungi dengan pagar tembok setinggi pundak orang dewasa.

"Ini memang ada perlakuan beda, karena santri rajin bersih-bersih disini. Ini juga sengaja dipagari, meski sebenarnya sumur ini masih digunakan," ungkap Ahyar, salah seorang santri di Ponpes Lirboyo, saat berbincang santai dengan detiksurabaya.com, Jumat (19/11/2010).

Perlakuan istimewa pada sumur tua ini, menurut Ahyar memang cukup beralasan. Konon, sumur itu merupakan sarana yang digunakan pendiri untuk bisa mendapatkan material dalam pendirian pondok. Kayu yang merupakan bahan dasar diakui didapatkan dari dalam sumur tersebut.

"Ceritanya memang begitu. Dari sini bisa keluar kayu, yang kami sendiri tidak tahu bagaimana asal muasalnya," tutur Ahyar.

Sumur tua di Lirboyo ini juga diistimewakan karena airnya bisa dimanfaatkan untuk obat segala macam penyakit yang menyerang pesantren. Hal ini sudah dibuktikan, termasuk saat pagebluk sempat menyerang awal November 2010 ini.

"Caranya ya langsung diminumkan airnya. Itu sampai sekarang masih dilakukan kalau ada santri yang sakit," kata Ahyar.

Selain sebagai sumber penghasil material pendirian pondok dan obat segala macam penyakit, sumur tua juga diyakini memiliki sumber yang terhubung langsung ke sumur zam-zam di Mekah, Arab Saudi. Dari itu air sumur tua sangat diyakini memiliki manfaat lain, salah satunya pengusir jin yang merasuki santri.

"Kejadian seperti itu pernah terjadi, ketika salah seorang satri kesurupan dan langsung sadar saat disiram air. Air sumur ini juga merupakan satu-satunya yang digunakan untuk memandikan jenazah, jika ada santri yang meninggal saat mondok," pungkas Ahyar.
Terima kasih sudah berkomentar