Akhirnya Identitas Begal yang Dibakar Massa Terungkap


Hendriansyah, 22 th., terduga pelaku begal motor yang tewas dibakar massa di Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Selasa 24 Februari 2015 dinihari di kenal juga sebagai anak yang rajin serta pendiam. Pemuda yang cuma mengenyam pendidikan hingga kelas I Sekolah Menengah Pertama itu ikhlas bekerja apa sajakah untuk menolong Sutina, ibunya.

" Kerja angkat galon, kerja di steam motor, ditempat sablon dia ingin, " kata Sutina, ibu Hendriansyah waktu didapati di tempat tinggalnya di Larangan, Kota Tangerang, Jumat 28 Februari 2015.

Terkecuali rajin, kata Sutina, anak ketiganya itu juga pendiam. " Anaknya pendiam, tidak sering ngomong, maka dari itu rekan-temannya sedikit, " kata janda beranak lima ini.

Hendriansyah anak ketiga dari Sutina serta Saprudin. Pemuda kelahiran Tangerang, 1986 lantas itu pernah bersekolah di SMP 10 Kota Tangerang. Namun lantaran tak ada cost, kelas I dia berhenti sekolah. Mulai sejak berhenti sekolah tersebut, Hendriansyah bekerja serabutan. " Apa sajakah dia lakukan, anaknya memanglah ingin bekerja, " kata wanita berhijab ini.

Syahra, 16 th., adik bungsu Hendriansyah mengakui bila kakaknya tidaklah termasuk juga orang yang sukai bermain. " Kakak kalem, rajin, " tuturnya. Ia mengaku telah dua th. ini tak bersua Hendriansyah. " Tidak tahu juga aktivitas kakak sampai kini. "

Jenazah hendriansyah dikenali oleh sang ibu yang yakini bila mayat itu yaitu anak mereka sesudah mengetahui tanda-tanda serta tatto GBR dibagian badan jasad itu dari video yang dipertunjukkan oleh kerabatnya.

Kepala Unit Reserse serta Kriminil Polsek Pondok Aren Inspektur Satu Agung Aji menyampaikan polisi lakukan pengembangan untuk menangkap pelaku lainnnya yang disangka jadi komplotan begal sepeda motor itu. Tiga kawan Hendriansyah sukses melarikan diri pada Selasa 24 Februari 2015.
Terima kasih sudah berkomentar